• Lowongan Pekerjaan | PT Solid Gold Berjangka


  •   Home  
  •   Tentang Kami  
    • Profil Perusahaan
    • Visi & Misi
    • Landasan Hukum
    • Alasan Memilih Kami
    • Sertifikat
  •   Produk  
    • Ilustrasi Transaksi
    • Keunggulan Produk
    • Produk Multilateral JFX
      • Kontrak Berjangka Olein (OLE)
      • Kontrak Berjangka Emas (GOL)
      • Kontrak Berjangka Emas 250 Gram (GOL250)
    • Produk Bilateral (SPA)
      • HKK50 & HKK5U
      • JPK50 & JPK5U
      • XUL10 & XULF
  •   Brokers  
    • Jakarta
    • Palembang
    • Semarang
    • Makassar
    • Lampung
  •   Prosedur  
    • Prosedur Pembukaan
    • Petunjuk Transaksi
    • Prosedur Penarikan
    • Buku Perjanjian
  •  Edukasi 
    • Online Trading System
    • Online Trading Snapshot
    • Istilah dalam Transaksi Online
    • Emas Loco London
  •  Hubungi Kami 
  • INFO DAN KEGIATAN
    • ANIVERSARY KANTOR
    • KEGIATAN OLAHRAGA
    • KEGIATAN SOSIAL
    • OUTING / GATHERING
    • REWARD
  • Lowongan Pekerjaan

Breaking

Solid Gold Berjangka | PPATK Lacak Transaksi Duit PT SBL karena Penipuan Umrah

PT Solid Gold Berjangka | Vicky Prasetyo Diduga Menipu, Farhat Abbas Gelar Sayembara

Solid Gold Berjangka | Agar Tak Kena Penipuan, Ini Trik Membeli Mobil Secara Online

Solid Gold Berjangka | Ngeri, Nilai Kasus Penipuan Online Capai Rp 2.419 Triliun

PT Solid Gold Berjangka | Suami Melakukan Penipuan Pada Istri Dengan Membeli Mahar Emas Imitasi

PT Solid Gold Berjangka | 10 Negara dengan Tingkat Penipuan Tertinggi di Dunia

PT Solid Gold Berjangka | Biar Tak Terkena Penipuan, Ini Kiat Aman Belanja Online

Solid Gold | Jelang Pilkada Jatim, Nama Saifullah Yusuf Dicatut untuk Penipuan

Solid Gold | Kicauan Pertama Donald Trump pada 2018: Pakistan Sudah Melakukan Penipuan

Solid Gold | Penipuan Wedding Organizer, Diiming-imingi Paket Murah!


Operasi Militer TNI di Filipina

0 Comment
 14 Jul 2016   Posted by solidgold

1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars Loading ... Loading ...


PT SOLID GOLD BERJANGKA – Anggota Komisi I DPR Supiadin Aries Saputra menilai sulit bagi TNI merealisasikan operasi militer dalam rangka pembebasan sepuluh WNI yang disandera di Filipina.

Hal itu disampaikan Aries saat diwawancarai di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (13/7/2016).

“Bagaimanapun juga itu kan bukan teritorial Indonesia, sehingga tindakan militer yang berada dibawah kendali kita secara penuh, pasti akan menimbulkan gejolak di internal Filipina, baik dari militer maupun sipil,” ujar Supiadin.

PT Solid Gold Berjangka – Dia menambahkan hal paling memungkinkan yang bisa dilakukan TNI adalah membantu tentara nasional Filipina dalam upaya membebaskan sepuluh WNI yang disandera di perairan Filipina.

“Jadi sepertinya TNI akan diizinkan membantu pembebasan WNI yang disandera, tapi pastinya Pemerintah Filipina juga akan berhitung, supaya tak kehilangan wibawa, mereka bisa jadi hanya akan menjadikan TNI sebagai konsultan dan mempertajam lini intelijen,” kata Supiadin.

BACA JUGA : WNI DICULIK, SAATNYA DIPLOMASI SENJATA

Dia pun memperkirakan, penyerbuan perompak akan tetap dilakukan oleh militer Filipina. “Kemungkinan besar perkiraan saya seperti itu, tapi kalau nantinya TNI diizinkan melakukan operasi militer secara penuh silakan dimaksimalkan, tapi perkiraan saya tak akan begitu karena Pemerintah Filipina pun akan menjaga wibawanya di mata rakyat mereka sendiri,” lanjut dia.

Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo sebelumnya geram kelompok Abu Sayyaf kembali menyandera WNI.

TNI sudah siap untuk melaksanakan upaya pembebasan sandera WNI. Meski demikian, hingga saat ini pemerintah Filipina belum memberikan izin kepada militer Indonesia untuk masuk dan membebaskan sandera.

BACA JUGA : JEND GATOT DESAK OPERASI MILITER

TNI memilih menunggu Filipina memperbolehkan masuk.

“Apapun akan saya lakukan untuk pembebasan. Cara apapun juga. Sampai masuk ke sana pun saya akan lakukan. Karena ini sungguh keterlaluan,” kata Panglima TNI.

Tiga WNI disandera kelompok Abu Sayyaf ketika melewati perairan kawasan Felda Sahabat, Tungku, Lahad Datu Sabah, Negara Bagian Malaysia. Mereka adalah ABK pukat tunda LD/114/5S milik Chia Tong Lim berbendera Malaysia.

Sebelum penyanderaan tiga WNI, tujuh anak buah kapal (ABK) WNI lebih dulu disandera kelompok Abu Sayyaf di perairan Sulu, Filipina Selatan.

BACA JUGA : MILITER FILIPINA SERBU ABU SAYYAF

Penyanderaan itu terjadi pada Senin (20/6/2016). Selain membajak kapal, penyandera meminta tebusan sebesar Rp 60 miliar.

Sebelumnya, 10 WNI ABK kapal tunda Brahma 12 disandera kelompok Abu Sayyaf dan dibebaskan pada awal Mei 2016.

Selain itu, empat ABK kapal tunda Henry juga disandera kelompok yang sama. Keempatnya dibebaskan pada pertengahan Mei 2016.

(Prz – PT Solid Gold Berjangka)

    Share This


Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>




Copyright © 2014 Solid Gold Berjangka. All Rights Reserved.
                       |  Copyright   |  Trading Rules   |  Privacy Policy   |  Risk Disclosure